Blog'ku ini hanya memberikan inspirasi kepada kita semua, bahwa anak-anak Indonesia adalah anak-anak yang kreatif, anak-anak yang cerdas tidak kalah dengan anak-anak negara lain. . . ANAK INDONESIA PASTI BISA
Jumat, 13 Agustus 2010
Festival Salju Sapporo (Sapporo Yuki Matsuri)
Sejarah
Festival pertama
Festival salju Sapporo pertama kali diselengarakan tahun 1950 oleh dinas pariwisata Sapporo dan pemerintah kota Sapporo, dengan sponsor surat kabar lokal Hokkai Times. Di Sapporo sebenarnya pernah dilangsungkan berbagai festival salju, namun terhenti sewaktu Perang Dunia II. Festival ini biasa disebut dalam bahasa jepang yaitu Sapporo Yuki Matsuri.
Ide membuat patung dari salju diambil dari festival salju yang diadakan tahun 1935 oleh murid-murid sebuah SD di kota Otaru. Festival yang pertama bermodalkan 6 buah patung salju buatan siswa SMP dan SMU kota Sapporo, ditambah festival salju di depan stasiun Hokkaido yang diadakan Japanese National Railways (sekarang disebut JR). Festival dimeriahkan dengan kontes, senam, perlombaan, tari, dan pemutaran film.
Perkembangan
Pada festival salju yang pertama, tinggi patung dibatasi hingga 7 meter. Di festival ke-4 (1953), batasan tinggi dihapus dan siswa sekolah menengah kejuruan kota Hokkaido membangun ukiran es yang tingginya 15 meter. Salju yang diperlukan berjumlah sangat banyak hingga perlu bantuan pinjaman truk dan buldoser dari pemerintah kota Hokkaido. Sejak itu, pemerintah kota Hokkaido selalu meminjamkan alat-alat berat sehingga bisa dibangun ukiran es dan salju berskala besar.
Pada festival ke-5 (1954) mulai ikut dipamerkan patung salju sumbangan penduduk kota. Festival yang ke-6 (1955) ditandai dengan makin banyaknya peserta. Bangunan dalam berbagai bentuk yang dibuat pasukan bela diri Jepang, perusahaan swasta, pemerintah kota, dan berbagai sponsor mulai ditata rapi.
Sejak sekitar festival ke-10 (1959), wisatawan dari luar Hokkaido mulai banyak yang datang untuk melihat festival salju Sapporo. Festival tahun 1972 diadakan bersamaan dengan penyelenggaraan olimpiade musim dingin tahun 1972 dan ikut diperkenalkan di luar negeri. Sejak itu, festival ini mulai dijadikan tujuan oleh wisatawan asing. Sejak tahun 1974, festival dimeriahkan lomba internasional seni pahat es dan salju yang diikuti seniman pemahat dari berbagai kota besar di dunia.
Lokasi pameran patung es di Susukino berasal dari acara lokal yang diadakan pertama kali tahun 1981, dan baru menjadi bagian festival salju Sapporo di tahun 1983. Dari festival ke-41 (tahun 1990) hingga festival ke-42 (tahun 1992), festival salju Sapporo pernah dilangsungkan di 4 lokasi, tapi lokasi ke-4 ditutup karena sedikitnya jumlah pengunjung dan ukiran salju yang dipamerkan.
Snowman sentries |
Festival pertama
Festival salju Sapporo pertama kali diselengarakan tahun 1950 oleh dinas pariwisata Sapporo dan pemerintah kota Sapporo, dengan sponsor surat kabar lokal Hokkai Times. Di Sapporo sebenarnya pernah dilangsungkan berbagai festival salju, namun terhenti sewaktu Perang Dunia II. Festival ini biasa disebut dalam bahasa jepang yaitu Sapporo Yuki Matsuri.
Ide membuat patung dari salju diambil dari festival salju yang diadakan tahun 1935 oleh murid-murid sebuah SD di kota Otaru. Festival yang pertama bermodalkan 6 buah patung salju buatan siswa SMP dan SMU kota Sapporo, ditambah festival salju di depan stasiun Hokkaido yang diadakan Japanese National Railways (sekarang disebut JR). Festival dimeriahkan dengan kontes, senam, perlombaan, tari, dan pemutaran film.
A work of Toshusai Sharaku |
Pada festival salju yang pertama, tinggi patung dibatasi hingga 7 meter. Di festival ke-4 (1953), batasan tinggi dihapus dan siswa sekolah menengah kejuruan kota Hokkaido membangun ukiran es yang tingginya 15 meter. Salju yang diperlukan berjumlah sangat banyak hingga perlu bantuan pinjaman truk dan buldoser dari pemerintah kota Hokkaido. Sejak itu, pemerintah kota Hokkaido selalu meminjamkan alat-alat berat sehingga bisa dibangun ukiran es dan salju berskala besar.
Pada festival ke-5 (1954) mulai ikut dipamerkan patung salju sumbangan penduduk kota. Festival yang ke-6 (1955) ditandai dengan makin banyaknya peserta. Bangunan dalam berbagai bentuk yang dibuat pasukan bela diri Jepang, perusahaan swasta, pemerintah kota, dan berbagai sponsor mulai ditata rapi.
Sejak sekitar festival ke-10 (1959), wisatawan dari luar Hokkaido mulai banyak yang datang untuk melihat festival salju Sapporo. Festival tahun 1972 diadakan bersamaan dengan penyelenggaraan olimpiade musim dingin tahun 1972 dan ikut diperkenalkan di luar negeri. Sejak itu, festival ini mulai dijadikan tujuan oleh wisatawan asing. Sejak tahun 1974, festival dimeriahkan lomba internasional seni pahat es dan salju yang diikuti seniman pemahat dari berbagai kota besar di dunia.
Lokasi pameran patung es di Susukino berasal dari acara lokal yang diadakan pertama kali tahun 1981, dan baru menjadi bagian festival salju Sapporo di tahun 1983. Dari festival ke-41 (tahun 1990) hingga festival ke-42 (tahun 1992), festival salju Sapporo pernah dilangsungkan di 4 lokasi, tapi lokasi ke-4 ditutup karena sedikitnya jumlah pengunjung dan ukiran salju yang dipamerkan.
Narnia 2006 |
Sapporo TV Tower |
Kamis, 12 Agustus 2010
JENENSYS
LAPORAN PERJALANAN KEIKUTSERTAAN DALAM PROGRAM JENESYS BATCH 3 2010
6 Juli 2010 – 15 Juli 2010
GRUP : HOKKAIDO BATCH 3 2010
~ PENDAHULUAN ~
A. LATAR BELAKANG
The Japan – East Asia Network of Exchange for Students and Youths (JENESYS) adalah program persahabatan Jepang dengan negara-negara di kawasan Asia Timur yang bertujuan menciptakan dan memperdalam rasa saling pengertian diantara para remaja yang merupakan generasi penerus yang akan berperan penting di masa yang akan datang.
Program JENESYS dimulai sejak Januari 2007, setelah Perdana Menteri Jepang saat itu Abe Shinzo menghadiri East Asian Summit ke dua di Filipina, saat ini Jepang menyatakan akan menyelenggarakan program yang mengundang 6,000 orang pemuda / pelajar dari negara Asia Timur setiap tahunnya dalam selama lima tahun.
Setiap tahunnya Pemerintah Jepang mengundang para pemuda/pelajar dari negara-negara ASEAN (Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipines, Singapore, Thailand, Vietnam, Australia, Cina, India, Selandia Baru dan Korea untuk mengunjungi tempat dan kota yang terkait dengan sistem politik, ekonomi, sosial dan budaya Jepang.
Program Jenesys ini terdiri atas dua jenis yaitu Program Jenesys Jangka Pendek (dua minggu) yang diberangkatkan pada bulan Desember dan Jenesys Year Program (sebelas bulan) diberangkatkan pada bulan Maret.
Program Jenesys jangka pendek juga memberikan kesempatan kepada guru atau kepala sekolah SMA / sederajat untuk berangkat bersama-sama para pelajar ke Jepang. Kesempatan yang sangat baik bagi para pendidik Indonesia untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat Jepang dan belajar dari komunitas pendidikan di Jepang.
Setiap tahun, Indonesia mengirim 300 orang, dan untuk tahun ini tahun 2010 kelompok pertama dan kelompok kedua yang jumlah keseluruhannya sebanyak 178 orang telah dikirim untuk ikut serta dalam program JENESYS. Dan kelompok terakhir tahun ini berjumlah 92 orang dan 8 orang supervisor, yang mana terdiri dari empat kelompok yang masing-masing akan mengunjungi prefektur Hokkaido, Okinawa, Hyogo (Suzurandai dan Maiko).
B. TUJUAN
Sesuai dengan tujuan dasar diadakannya program Jenesys oleh Pemerintah Jepang yaitu untuk memberi landasan yang kuat bagi terciptanya hubungan kerjasama yang erat diantara para remaja yang merupakan generasi penerus yang akan berperan penting di negara-negara Asia Timur di masa yang akan datang.
~ PEMBAHASAN ~
LAPORAN KEGIATAN
Setelah mengikuti kegiatan JENESYS batch 3 tahun 2010 yang dilaksanakan dari tanggal 6 juli 2010 sampai tanggal 15 juli 2010 banyak sekali pengalaman berharga yang di dapat dari Jepang. Kegiatan yang kami jalani selama 10 hari di jepang membuat kami tahu bagaimana karakteristik orang jepang, budaya, dll. Oleh karena itu, di dalam laporan ini akan di uraikan pengalaman yang kami jalani mulai dari tanggal 4 juli 2010- 5 juli 2010 selama di Indonesia serta tanggal 6 Juli 2010 sampai 15 juli 2010 selama di Jepang.
Minggu, 4 Juli 2010
Kegiatan :
- Berangkat dari Ambon ke Jakarta
- Registrasi dan Check in di Hotel Sultan
Tanggal 4 juli adalah hari dimana seluruh peserta berkumpul untuk melakukan check in di hotel sultan dan persiapan berangkat ke Jepang.
Pada jam 07.30 WIT, saya dengan dua orang teman saya dari Maluku melakukan perjalanan dari Ambon menuju Jakarta. Sesampainya di Jakarta kami menuju Hotel Sultan untuk melakukan Registrasi dan Check in. Tetapi, sesampainya kami di Hotel Sultan tepatnya jam 10.00 WIB ternyata Panitia pelaksanaan kegiatan ini belum ada, akhirnya kami peserta dari Maluku mengambil keputusan untuk pergi mencari makan siang. Perjalanan dari Hotel Sultan ke tempat makan memakan waktu yang cukup lama dan oleh karena itu sekembalinya kami ke Hotel Sultan, kami adalah peserta yang belum registrasi dan check in. Tetapi untungnya kami belum terlambat
Karena waktu yang ditentukan untuk check in dari jam 12.00-14.00 WIB dan kami tiba tepat pukul 14.00 WIB.
Check in telah selesai dan ternyata kami bertiga dari Maluku masuk di Grup Hokkaido. Selanjutnya, kami mengikuti Orientasi sebelum berangkat dan Briefing oleh MENPORA.
Senin, 5 Juli 2010
Kegiatan :
- Makan pagi dan pemeriksaan kesehatan
- Acara Pelepasan
- Persiapan keberangkatan dan Berangkat ke Bandara
Hari kedua di Jakarta kegiatan yang kami lakukan adalah Makan Pagi, Pemeriksaan Kesehatan, Acara Pelepasan, Persiapan Keberangkatan dan Berangkat menuju Jepang.
Pada pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan pada pukul 08.00-11.45 WIB adalah penentu apakah kita berangkat atau tidak karena jika kesehatan kita sedang tidak baik dan saat check up dokter tidak mengizinkan untuk berangkat maka kita tidak jadi berangkat. Dan syukur Alhamdulillah kami dari seluruh grup semua jadi berangkat. Setelah acara pemeriksaan kesehatan selesai kami kembali ke kamar masing-masing untuk mengikuti acara pelepasan pada pukul 12.00-14.00 WIB. Setelah mengikuti acara pelepasan kami seluruh peserta diberikan kesempatan untuk melakukan persiapan sebelum berangkat yakni Packing, Penyerahan Bagasi, Penukaran Uang.
Persiapan telah selesai, pada pukul 18.00 seluruh peserta Check Out dan pukul 18.30 berangkat menuju Bandara International Soekarno Hatta. Sesampainya di bandara kami di bagikan Passpor dan Boarding pass untuk pemeriksaan imigrasi. Dan tepat pukul 21.55 kami naik pesawat dan berangkat menuju Jepang dengan menggunakan pesawat JL726. Perjalanan yang menempuh waktu kurang lebih 8 jam.
Selasa, 6 Juni 2010
Kegiatan :
- Tiba di bandara Narita Tokyo
- Orientasi dan Sambutan kehormatan dari Kemenlu Jepang di NYC
Tanggal 6 juni 2010 adalah hari pertama dimana kita rombongan dari Indonesia tiba di Jepang tepatnya di Tokyo pada pukul 7.25 waktu Tokyo. Tiba di Tokyo, kami berkenalan dengan coordinator yang akan menemani kami selama di Jepang yaitu Pak Kuswan dan Kajia-san. Sebelumnya kami tidak mengetahui kalau ada coordinator yang akan menemani kami selama di Jepang, tetapi setelah pengambilan bagasi selesai sudah ada yang menunggu kami untuk berangkat sesuai dengan grup.
Kesan yang pertama yang kita dapat adalah bagaimana kebersihan kota Tokyo. Kesan ini di ambil mulai dari tiba di Bandara Narita Tokyo, kemudian naik bus karena kita harus mencuci tangan dengan pencuci tangan, next perjalanan menuju Grand Prince Hotel New Takanawa yang memakan waktu sekitar 2½ jam dari bandara Narita Tokyo, dan Perjalanan menuju NYC untuk mengikuti acara Orientasi dan Sambutan kehormatan dari Kementrian Luar Negeri Jepang.
Selain daripada kebersihan kota Tokyo, ketepatan waktu dalam mengikuti serangkaian acara pada hari pertama juga di tampilkan oleh panitia JICE (Japan International Cooperation Center).
Rabu, 7 Juni 2010
Kegiatan :
- makan pagi & ukur suhu badan
- Observasi Museum Edo-Tokyo
Hari ini adalah perjalanan pertama kami untuk melihat bagaimana kebudayaan Jepang yang ada di Tokyo sebelum berangkat ke daerah tujuan grup masing-masing besok harinya yaitu tanggal 8 juli 2010. Sebelum perjalanan di mulai kegiatan yang kita lakukan adalah makan pagi dan mengukur suhu badan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan peserta Jenesys. Waktu naik bus, kami harus mencuci tangan dan pada hari ini juga kita diberi tahu yel-yel grup Hokkaido.
Selanjutnya, kami mengunjungi Museum Edo-Tokyo yaitu Museum yang didirikan pada tahun 1993 oleh Pemda Metropolitan Tokyo dengan tujuan untuk memamerkan, melestarikan dan mengoleksi materi-materi yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Edo/Tokyo.
Tetapi sebelum melakukan observasi di ruang pameran (Edo Zone dan Tokyo Zone), kami mengikuti kuliah/ceramah tentang Jepang dengan tema “Jepang dan Orang Jepang” yang dibawakan oleh seorang Jurnalis Jepang yang meliput tentang Singapore dan Negara-negara ASEAN lainnya yaitu Ngurai Takeshi Seisei. Dalam ceramah tersebut ada 3 topik yang dibicarakan oleh Sensei Takeshi yakni Orang-orang Jepang memajukan ekonomi Jepang, Kekurangan Jepang, dan Karakteristik Anak Muda Jepang. Pada saat kegiatan ceramah, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya tentang apa yang tidak diketahui tentang Jepang.
Setelah mengikuti Ceramah, kami melakukan kegiatan makan siang (makanan sumo yaitu chanko), yah makanan itu cukup enak lah, walau rasanya sedikit aneh dimulut orang asing seperti kami ini. . . dan next tour mengobservasi Museum Edo-Tokyo. Di dalam museum, banyak penemuan baru yang kita temukan tentang budaya Edo-Tokyo yang sebelumnya kita tidak tahu seperti “ukiyoe”, diorama, dan sebagainya. Berikut adalah gambar-gambar yang dipamerkan di museum :
Setelah mengobservasi museum Edo-Tokyo, kegiatan yang kami lakukan adalah meeting untuk persiapan grup di daerah tujuan yaitu Hokkaido, dsb. Meeting yang dilaksanakan kurang lebih sekitar 2½jam. Setelah itu, makan malam dan kembali ke hotel untuk persiapan berangkat ke daerah Hokkaido.
Kamis, 8 Juli 2010
Kegiatan :
- Berangkat dari Tokyo ke Sapporo dengan pesawat
- Schoolvisit ke SMA SAPPORO KIYOTA
- Latihan di JICA Center
Setelah mengunjungi Museum Edo-Tokyo hari Rabu, 7 Juli 2010 kemarin, hari Kamis 8 juli 2010 peserta Jenesys berangkat menuju daerah masing-masing yakni Hokkaido, Okinawa, dan Hyogo (Suzurandai dan Maiko). Dan saya adalah grup Hokkaido, maka saya berangkat menuju Hokkaido. Seperti hari sebelumnya, sebelum kami berangkat ke daerah, kegiatan yang peserta lakukan adalah sarapan pagi dan mengukur suhu badan.
Setelah itu, berangkat menuju bandara untuk ke daerah Hokkaido. Perjalanan yang menempuh waktu 1 ½ jam dari Tokyo menuju Hokkaido. Setiba di bandara Chitose Hokkaido, kami menuju Hotel Sheraton Sapporo untuk Check in. sebelum berangkat ke hotel, kami diperkenalkan dengan staf JICE di Sapporo yaitu Izuka-san (yang akan menemani kami selama di Sapporo). Selama perjalanan dari bandara ke hotel selama 1 jam 15 menit, banyak sekali hal yang didapat saat hari pertama di Sapporo yakni di Sapporo lebih banyak perumahan dengan bentuk rumah yang tidak jauh berbeda bentuk rumahnya dibandingkan dengan Tokyo yang lebih banyak apartemen dan gedung-gedung tinggi lainnya dibandingkan perumahan, kota Sapporo yang indah dan bersih karena dihiasi dengan pohon-pohon, bunga-bunga berwarna-warni.
Setelah check in ke kamar masing-masing, hari itu juga tepatnya setelah makan siang, kita mengunjungi schoolvisit yaitu Sapporo Kiyota High School. Di sekolah itu, kita mendapat sambutan yang sangat baik dari kepala sekolah, guru, staf, dan seluruh siswa sma itu terkhusus kelas 1-8. Setiap lantai yang kita lewati, selalu disambut dengan ramah oleh siswa-siswi maupun gurunya. Mereka selalu mengucapkan selamat pagi maupun selamat siang kepada kami rombongan grup Hokkaido padahal mereka tidak mengenal kami dan mereka sedang sibuk untuk menyiapkan festival sekolahnya.
Di SMA Sapporo Kiyota, kami harus menyiapkan stan Indonesia dan latihan untuk pertunjukan di festival bersama anak kelas 1-8 di SMA Sapporo Kiyota dan di JICA Center. Setelah latihan bersama, kami diberikan kesempatan untuk mengikuti praktek shodo (Kaligrafi Jepang di ruang Shodo). Setelah praktek, kami pulang.
Perjalanan kami lanjutkan ke JICA Center. JICA Center adalah tempat dimana kami melakukan latihan untuk pertunjukan dan Workshop selama kami di Hokkaido. Setelah latihan selesai kami pergi makan malam dan kembali ke hotel sekitar pukul 21.00.
Jum’at, 9 Juli 2010
Kegiatan :
- Studi Lingkungan Hidup ke Moerenuma Park
- Studi Pencegahan Bencana ke Sapporo Citizen Desaster Center
- JICA Center untuk briefing workshop dan latihan pertunjukan
Seperti hari-hari sebelumnya, kegiatan yang kita lakukan sebelum melakukan aktifitas diluar hotel adalah makan pagi dan mengukur suhu badan dari pukul 8.00 – 9.00. Setelah itu, kita berkumpul untuk berangkat menuju Moerenuma Park pada pukul 9.30. Moerenuma Park adalah salah satu maha karya terbaik di dunia yang dipersembahkan pemerintah kota Sapporo berdasarkan gagasan “koridor lingkaran kota Sapporo” yang mana sebelum didesain oleh Isamu Noguchi ahli patung terkenal pada tahun 1988, pada tahun 1979 hingga 1990 dilakukan pengerukan tanah dengan sampah-sampah dan fondasi dan disempurnakan pada tahun 2005.
Sesampainya di Moerenuma Park pada pukul 10.30, kita melihat betapa indahnya taman yang luasnya 189 ha. Di taman itu kita dapat melihat Moere Beach, Play Mountain, Tetra Mound, Glass Pyramid “Hidamari” (yang mana di tempat ini kita dapat menonton bagaimana proses pembangunan taman ini serta kita juga diberi tahu bahwa pendinginan taman ini menggunakan salju yang ada pada musim dingin), dan fasilitas lain-lain yang sangat indah.
Setelah studi lingkungan hidup di Moerenuma Park kurang lebih 2½jam, kami melanjutkan perjalanan untuk makan siang dan menuju ke tempat studi pencegahan bencana di Sapporo Citizen Desaster Center. Perjalanan ke Sapporo Citizen Desaster Center kurang lebih ½jam. Di Sapporo Citizen Desaster Center kami mempelajari mengatasi situasi saat gempa, kebakaran, Asap yang diakibatkan saat kebakaran.
Kemudian, kami melanjutkan perjalanan ke JICA Center untuk briefing Workshop dan latihan pertunjukan. Dari JICA Sapporo kami pergi makan malam dan kembali ke hotel sekitar pukul 20.00.
Sabtu, 10 Juli 2010
Kegiatan :
- Makan pagi dan ukur suhu badan
- Ke SMA Sapporo Kiyota untuk ikut Festival Sekolah, bertemu dengan keluarga homevisit dan melihat kembang api.
Setelah mengunjungi SMA Sapporo Kiyota hari Kamis, 8 Juli 2010 lalu untuk menyiapkan latihan pertunjukan bersama siswa-siswi 1-8, seperti biasa, sebelum berangkat ke SMA, kegiatan rutin yang harus dilakukan adalah makan pagi dan ukur suhu badan setelah itu baru pergi ke tempat tour kami.
Hari ini kami akan kembali untuk mengikuti festival sekolah yang diadakan dari pukul 10.00-17.00. Kami pergi ke sekolah lebih cepat dari jadwal yang ditentukan, ini disebabkan karena kami belum menyiapkan barang-barang yang akan dipajang saat festival nanti. Kami sampai di SMA sekitar pukul 09.20. Di sela-sela persiapan, saya berlatih dengan teman dari kelas 1-8 namanya Kanjiya Shun untuk menjadi pembawa acara dalam pengenalan Indonesia kepada orangtua siswa-siswi kelas 1-8 maupun siswa-siswinya.
Stan Indonesia telah siap, sekarang kita diminta untuk ke ruangan tempat diadakan festival. Saya dan shun-san telah siap dan kami memulai acara. Pertama-tama, siswa-siswi kelas 1-8 memperkenalkan Indonesia kepada penonton dengan bahasa jepang, selanjutnya, Tery Muttahari (peserta dari Sulawesi Tengah) memperkenalkan tarian saman dan poco-poco yang akan ditampilkan saat festival dengan kelas 1-8 dan dengan seluruh siswa SMA Sapporo Kiyota kepada penonton, dan pertunjukan tarian saman bersama-sama dengan murid kelas 1-8. Setelah festival dengan kelas 1-8, kami kembali ke ruangan stan Indonesia untuk menjaga dan penjaga stan bergiliran dan pada saat penjagaan juga, kami dipersilakan untuk mencari makanan sesuai kupon yang telah dikasih serta akan dibantu oleh siswa-siswi 1-8. Pada pukul 14.00, kami diberi tahu bahwa ada upacara minum teh green tea & kami diberi kesempatan untuk ikut. Upacara green tea ini adalah yang pertama kali dalam hidup saya karena saat minum teh kita diberi tahu tata cara minum teh ala jepang. Acara minum tea selesai, kami kembali ke stan karena harus berlatih tarian poco-poco.
Gambar; (kunjungan ke stan & upacara minum green tea)
Waktu menunjukan pukul 15.40, kami harus siap-siap ke Aula Olahraga karena acara penutupan festival akan segera dimulai. Saat penutupan festival, pertunjukan yang sangat hebat dari siswa-siswi SMA Sapporo Kiyota. Kami dari Indonesia, diberi kesempatan untuk menampilkan tarian poco-poco saat 5 kelas sudah menampilkan pertunjukannya. Tarian yang kami tunjukan telah selesai dan kami harus pamit untuk kembali ke hotel. Disela-sela perjalanan kami diberi nasi kotak untuk makan malam. Setelah itu, kami kembali ke kamar untuk makan dan bersiap-siap ketemu dengan host family.
Kami kembali berkumpul di lobby hotel dan berangkat menuju SMA Sapporo Kiyota untuk bertemu dengan host family dan melihat kembang api bersama host family. Tiba di sekolah, kami menuju tempat pertama kali kami bertemu dengan siswa-siswi kelas 1-8. Sambutan dari sensei yang mengurus kami selama di SMA Sapporo Kiyota memulai acara pertemuan itu. Selanjutnya, kami dibagikan kertas nama keluarga host family kami, dan saya mendapatkan keluarga Ishimaru. Setelah itu, saya dan siska (peserta dari Jabar) dipanggil dan diperkenalkan dengan keluarga homevisit. Setelah berkenalan dengan keluarga home visit, kami dipersilahkan untuk melihat kembang api bersama host family. Pesta kembang api kurang lebih 30 menit, dan setelah melihat kembang api kami kembali pulang ke hotel untuk istirahat karena esok hari akan homevisit.
Gambar; (penutupan festival dan pertemuan dengan host family)
Minggu, 11 Juli 2010
Kegiatan :
- Makan pagi dan ukur suhu badan
- Dijemput host family
Sebelum dijemput host family, kegiatan yang kami lakukan seperti biasa adalah makan pagi dan mengukur suhu badan. Setelah makan pagi dan mengukur suhu badan, kami istirahat sejenak menunggu pukul 10.00.
Tepat pukul 10.00, keluarga host family saya dan siska telah datang, tetapi yang datang menjemput hanya Ryoko-san (ibunya Mutsumi dan Ayumi) dan Mutsumi. Ternyata salah, Tsuyoshi-san (ayahnya Mutsumi dan Ayumi) telah menunggu di mobil. Perjalanan kami mulai dengan mencari makan pagi (porci ala Jepang), setelah itu kami menuju rumah keluarga Mutsumi. Selama perjalanan, kami banyak berbincang tetapi tidak menggunakan bahasa jepang hanya menggunakan bahasa inggris yang sedikit-sedikit bisa dimengerti mereka.
Sesampainya di rumah tepatnya lagi di apartemen milik keluarga mutsumi, kami masuk dan duduk sejenak untuk menaruh barang bawaan kami. Sambil kami ngobrol dengan Tsuyoshi-san, Ryoko-san menyiapkan makan pagi yang telah kami beli tadi. Setelah makan pagi, kami berbincang-bincang tentang Indonesia dan Jepang serta kami menanyakan tentang keluarga Ishimaru. Ternyata, waktu untuk makan siang telah tiba, kami pergi mencari makan siang di supermarket. Kali ini kami tidak naik mobil, tetapi jalan kaki kuarng lebih 100 m dari apartemen. Sampai di supermarket, kami mencari makanan untuk dimakan, ternyata tidak ada. Akhirnya, kami pergi ke KFC untuk membeli makan siang.
Kami balik ke apartemen, dan makan siang. Setelah makan siang, tiba-tiba Ayumi datang. Oh iya, ayumi tidak menjemput kami. Kami menanyakan ke Mutsumi then she say “ Ayumi is now going with her friend”. Dan setelah Ayumi datang, kami kemudian tour bersama sikembar itu. Kami mulai perjalanan dengan naik subway, setelah itu kami pergi ke Daiso (tempat jualan barang-barang yang harganya lumayan terjangkau), setelah dari Daiso kami berjalan ke Sapporo TV Tower. Sapporo TV Tower adalah tower yang bisa melihat kota Sapporo baik di Utara, Selatan, Timur, dan Barat. We can saw, Odori Park, Hokkaido University, Okurayama Jump Hill, Susukino, etc, setelah dari Sapporo TV Tower, kami pergi lagi naik subway untuk ke tempat tour selanjutnya, kami foto box, main di arena game, dll. Perjalanan 7 jam yang sangat menyenangkan.
Sekitar pukul 18.20 kami dijemput Tsuyoshi dan Ryuko –san untuk pergi makan malam. Makan malam bersama host family yaitu makan tempura (makanan jepang yang sangat saya sukai). Setelah makan malam, kami menuju hotel karena waktu sudah mau menunjukkan pukul 20.00. Sampai di hotel, kami adalah homevisit pertama yang datang, disela-sela menunggu homevisit lainnya, saya dan siska memberikan souvenir yang telah dipersiapkan sebelumnya. Saat itu, Ryuko-san terharu dan meneteskan air mata. Saat-saat itu, Kuswan-san, Kajia-san, kak ryan, dan kak john datang. Selanjutnya disusul oleh keluarga homevisit lainnya. Setelah semua telah berkumpul kami diberitahukan bahwa host family akan ikut dalam agenda besok hari yaitu ke Maruyama zoo dan Sapporo Winter Sports Museum. Senang sekali kami semua pada malam itu.
Then, host family back to their home dan kumpul sebentar mendengar arahan. Setelah itu, kami masuk ke kamar untuk istirahat.
Senin, 12 Juli 2010
Kegiatan :
- Makan pagi dan ukur suhu badan
- Ke JICA Sapporo
- Ke Maruyama Zoo
- Tour ke Sapporo Winter Sports Museum
- Perpisahan Home Visit
Kegiatan awal adalah Makan pagi dan ukur suhu badan. Tour kali ini paling menyenangkan karena kita tour bersama host family kita, tetapi saying Ayumi dan kedua orangtuanya tidak ikut hanya Mutsumi yang ikut. Tetapi tidak apa-apa, karena Mutsumi masih bisa ikut dengan kita. Perjalanan dimulai dengan menjemput host family di JICA Sapporo. Setelah itu menuju Maruyama Zoo. ‘
Sampai di Maruyama Zoo, kami melihat-lihat binatang-binatang yang ada di kebun binatang itu ada beruang kutub, burung, ular, komodo, buaya, dsb. Setelah mengunjungi kebun binatang, kami melanjutkan perjalanan ke Sapporo Winter Sports Museum (museum olimpiade musim dingin Sapporo tahun 1972 dengan tujuan memperkenalkan sejarah winter sports serta mengembangkan dan memolurkan musim dingin. Sebenarnya setelah dari Sports Winter museum kita akan ke Okurayama (gunung dimana bertempat kompetesi sky jump) tetapi karena cuaca pada saat itu kurang baik, maka tidak jadi. Setelah melihat-lihat di dalam museum, kami dipersilahkan untuk makan siang di restaurant dekat museum. Setelah makan kita kembali ke JICA Center untuk mengembalikan teman-teman host family karena akan mengikuti acara perpisahan.
Kami balik ke hotel karena harus mempersiapkan diri untuk ikut resepsi perpisahan. Dalam acara itu kita diwajibkan untuk memakai baju adat dan jika tidak ada pakai batik.
Pukul 18.00, kami berkumpul dan berangkat menuju JICA Center Sapporo untuk mengikuti acara perpisahan. Sampai di acara perpisahan, kami bertemu dengan host family. Host family saya sudah hadir dan saya mendengar bahwa Tsuyoshi-san sebentar akan mengisi acara yaitu touch untuk penutupan acara. Kami semua berbincang-bincang dengan host family dan tibalah pada puncak acara. Kami menampilkan tari saman dan tari poco-poco. Acara telah selesai maka host family harus pulang. Saat itu, teman-teman semua menangis baik yang cowok maupun cewek karena mereka harus berpisah dengan host family-nya. Saya juga harus berpisah dengan host family tetapi sudahlah saya bertekad pasti bisa bertemu dengan mereka lagi asalkan berusaha. Acara selesai dan tangis-tangisan selesai maka kita harus bersiap-siap untuk mengikuti persiapan untuk workshop besok. Setelah persiapan workshop, kita semua kembali ke hotel untuk packing karena besok akan kembali ke Tokyo.
Selasa, 13 Juli 2010
Kegiatan :
- Makan pagi dan ukur suhu badan
- Ke JICA Center Sapporo
- Bandara Chitose – Tokyo
Hari terakhir di Hokkaido. Kami memulai dengan makan pagi dan ukur suhu badan. Tetapi sebelum itu kami telah menurunkan barang bawaan kami dan mengembalikan kunci kamar karena akan meninggalkan Sheraton Sapporo Hotel.
Kami naik bus dan kebiasaan sebelum dan sesudah naik bus selalu dilakukan yaitu mencuci tangan dan say yel-yel. Perjalanan kami menuju JICA Sapporo karena akan diadakan workshop keseluruhan grup yang telah dibagi yakni grup A<B<C. setelah worshop selesai, kami makan siang dan berangkat menuju Bandara Chitose. Sesampainya di bandara Chitose dan melapor. Setelah melapor kami mengucapkan selamat berpisah dengan Izuka-san. Tangisan lagi yang keluar dari pipi teman-teman setelah perpisahan semalam.
Kesedihan memang belum berlalu dari hati kami, tetapi kami harus melanjutkan perjalanan menuju Tokyo.
Perjalanan menuju Tokyo kurang lebih 1½ jam. Sampai di Tokyo kami pergi makan malam di Restoran Surabaya tepatnya di Odaiba. Odaiba sebelumnya tidak berpenghuni tetapi karena adanya hiburan-hiburan menarik, odaiba menjadi tempat objek wisata. Setelah makan malam kami kembali ke hotel untuk istirahat.
Rabu, 14 Juli 2010
Kegiatan :
- Makan pagi dan ukur suhu badan
- Belajar sains dan tekhnologi mutakhir di Kagaku Miraikan
- Presentasi Hasil Workshop
- Jamuan makan malam di KBRI Tokyo
Perjalanan terakhir sebelum kembali ke Indonesia adalah belajar sains dan teknologi Jepang di Kagaku Miraikan. Salah satu tempat museum yang menampilkan sains dan tekhnolgi terbaru di Jepang. Dan sebelum perjalanan dimulai hal yang harus dilakukan adalah makan pagi dan mengukur suhu badan. Kegiatan yang selalu ku ingat. . .
Perjalanan dimulai pukul 9.10 dan peserta harus berkumpul 9.00. semua peserta telah berkumpul dan kamipun memulai perjalanan. Di Kagaku Miraikan, peserta Jenesys akan melihat pameran Doraemon’s Scientific Future dan show Robot Asimo pada pukul 11.00. di pameran Doraemon’s kami melihat secara langsung alat-alat canggih yang ada pada diri Doraeomon tepatnya di kantung ajaib.
Waktu menunjukkan 10.52, saya dan teman menuju tempat show robot Ashimo (robot yang dibuat oleh perusahan Honda yang bisa berbicara). Show Ashimo selesai, kamipun harus meninggalkan kagaku miraikan untuk ke tempat makan siang (the oven di Odaiba). Ternyata di tempat makan siang, kami dapat melihat Patung Liberti palsu (bukan asli), suatu pengalaman yang menyenangkan.
Next, kami kembali ke Hotel untuk persiapan workshop keseluruhan dan jamuan makan malam di KBRI Tokyo. Sampai dihotel, kami kembali ke kamar masing-masing untuk mandi dan mengganti pakaian batik sesuai kesepakatan grup Hokkaido. Kemudian, kami kembali ke lobby untuk berkumpul dan mengembalikan payung & colokan. Perjalanan menuju NYC kurang lebih ½jam, sesampainya di NYC kami mempersiapkan untuk mempresentasikan hasil workshop di daerah. Presentasi telah selesai, kami menuju bus dan berangkat menuju KBRI Tokyo. Perjalanan sekitar pukul 17.00 dan sampai di KBRI sekitar pukul 18.00.
Di KBRI, masing-masing grup menampilkan sebuah pertunjukan untuk di pertontonkan ke Duta Besar dan staf KBRI serta Siswa-siswi SRIT(Sekolah Republik Indonesia Tokyo). Pertunjukan yang pertama adalah grup kami, grup Hokkaido, selanjutnya grup Okinawa dan terakhir Grup Hyogo (Maiko dan Suzurandai). Selesai pertunjukan dari peserta jenesys, next penampilan dari siswa-siswi SRIT, mereka menampilkan tarian saman dan menyanyikan 2 lagu Jepang. Pertunjukan selesai, kami dipersilahkan untuk makan malam. Makan malam kali ini adalah makan makanan Indonesia. Makanan Indonesia ini yang paling enak selama kami di Jepang, karena walaupun saya juga pernah makan makanan Indonesia selama mengikuti kegiatan, tetapi makanan tersebut masih berasa khas Jepang. Jadi, makanan yang disajikan staf KBRI adalah makanan paling enak selama saya di Jepang (catatan : makanan Jepang enak, tapi masih enak makanan Indonesia, hehehehe…..).
Setelah makan, grup saya berfoto-foto. Karena waktu sudah menunjukan kami harus kembali ke Hotel, maka seluruh peserta Jenesys pamit kepada seluruh staf KBRI Tokyo dan siswa-siswi STIR.
Perjalanan di lanjutkan ke Hotel, seperti biasa yel-yel di kumandangkan dan kali ini Pak Kuswan yang koordinir. Selama perjalanan, kami sangat menikmati perjalanan malam terakhir di Tokyo.
Sampai di hotel, kami berkumpul sejenak untuk mendengar arahan dari coordinator dan Pembina kami. Kami diberi arahan untuk menyiapkan seluruh pakaian dan harus memisahkan barang-barang yang tidak boleh dibawa didalam pesawat. Setelah itu, kami menuju kamar kami masing-masing. Setelah semua barang yang akan dibawa telah selesai di packing, kami harus menimbang barang itu di Pembina. Kemudian, kami istirahat untuk persiapan besok.
Kamis, 15 Juli 2010
Kegiatan :
- Makan pagi dan ukur suhu badan
- Berangkat ke Bandara Narita untuk kembali ke Indonesia
- Tiba di Indonesia
Tanggal 15 Juli 2010 adalah hari terakhir kami di Jepang tepatnya di Tokyo. Mungkin hari ini sangat dinanti-nantikan dan tidak dinanti-natikan oleh kami, karena kami akan kembali ke Indonsia dan kami harus berpisah dengan Pak Kuswan dan Kajia-san, coordinator yang menjaga kami selama di Jepang.
Kegiatan kami mulai dengan menurunkan seluruh barang yang telah di packing semalam yang mana akan dibawa ke Indonesia, tepatnya pukul 05.50 dan mengembalikan kunci kamar. Setelah semua barang telah terkumpul, kegiatan makan pagi sesuai grup di mulai tepatnya pukul 06.30. setelah makan pagi selesai, kami diberikan kesempatan untuk istirahat sejenak sampai pukul 7.15 tetapi disela istirahat kami mengukur suhu badan seperti biasanya.
Waktu menunjukkan pukul 7.15, karena seluruh peserta telah berkumpul, kami harus naik bus untuk berangkat ke Bandara Narita Tokyo. Naik bus untuk terakhir kali selama kami di Jepang, seperti biasa sebelum duduk di bus, kami harus mencuci tangan dulu dengan pencuci tangan dan didalam bus selalu mengumandangkan yel-yel grup Hokkaido, yang memimpin kajia-san. “Hokkaido we say ‘Hai’, Hokkaido we say “uhhhh,,,, ike…….”.
Perjalanan menempuh waktu sekitar 2½ jam untuk sampai ke bandara. Setiba dibandara kami diberi tahu untuk menyiapkan passpor & e-ticket karena harus melapor. Setelah melapor, kami berkumpul untuk perpisahan dengan Pak Kus dan Kajia-san (coordinator grup Hokkaido selama di Jepang) karena mereka hanya mengantar kami sampai ditempat melapor. Saat perpisahan, Pak Kuswan dan Kajia-san menyampaikan kata-kata. Saya ingat saat pak Kus dan kajia-san berkata, “kita pasti akan bertemu lagi, dan apabila kalian datang ke Jepang lagi jangan lupa menghubungi kami”. Tangisan tak terhenti dari mata kami, kami sedih karena harus berpisah dengan mereka. Kami semua mengangap mereka berdua adalah orangtua kami selama di Jepang. Acara perpisahan di tempat melapor sudah berakhir dan sekarang kami harus masuk ke ruang tunggu, tapi sebelum masuk kami satu per satu jabat tangan dengan Pak Kuswan dan Kajia-san.
Kami masuk dan harus menunggu satu per satu untuk melapor lagi. Setelah semua sudah melapor, kami menuju ruang tunggu.
Next, kami naik pesawat untuk berangkat ke Indonesia sekitar pukul 11.35. dan menurut informasi kami sampai di Indonesia sekitar pukul 17.15. Dalam penerbangan, terjadi peristiwa yang tidak menyenangkan yaitu Pesawat kami terjadi guncangan yang lumayan besar kira-kira sekitar 3 menit. Semua orang kaget, karena tidak ada instruksi dari awak pesawat kalau akan ada guncangan itu. Tetapi, syukur Alhamduliilah, semua berjalan lancar, kami sampai di Indonesia dengan selamat sekitar pukul 16.45.
setelah pengurusan di bandara selesai, kami kembali naik bus untuk menuju Hotel Sultan. Perjalanan kurang lebih 1jam sebenarnya tidak selama itu tetapi karena Jakarta macet, yah akhirnya seperti itu.
Turun dari bus, kami melihat orangtua peserta telah menunggu untuk menjemput anaknya. Kebanyakan orangtua itu adalah orangtua dari Jakarta. Sebelum pulang, kami mengambil barang bawaan dan biaya transportasi domestic di JTB Desk.
Sekarang, perpisahan denganteman-teman dari daerah lain yaitu ada dari Jabodeta (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang), Bandung, Garut, Djogja, Palu, Wakatobi, Ternate dan 2 pembina kami, kak ryan dan kak john.
Semua teman yang dari Jabodeta telah pulang, sedangkan kami yang dari daerah Jawa Barat, Palu, Wakatobi, Ternate, dan 2 pembina menginap di Hotel Sultan karena esok harinya baru pulang. Saya dijemput oleh kakak sepupu saya yang tinggal di Jakarta yang akhirnya membuat saya tidak bisa menginap di Hotel. Saya pamitan ke teman-teman yang tinggal di Hotel, tentunya ditambah dengan Pembina saya.
Ending. . . .
~ PENUTUP ~
Selama 10 hari dijepang banyak sekali manfaat yang didapat dari sana yakni :
- Kebersihan kota Tokyo dan Sapporo maupun prefektur-prefektur lain
- Ketepatan waktu dalam melakukan kegiatan (on-time)
- Keramahan orang jepang
- Kecanggihan peralatan di Jepang
Pertama kali di Jepang, kami bisa merasakan bagaimana kehidupan mereka dengan selalu bekerja keras. Ini Nampak pada panitia yang mengurus kami, JICE (Japan International Cooperation Center), mereka selalu on-time dalam melakukan kegiatan dan mereka sangat ramah kepada kami.
Tidak hanya panitia JICE ternyata masyarakatnya pun sangat ramah, terbukti saat kita berjalan untuk pergi makan siang mereka dengan senang hati untuk mengucapkan Ohayo Gozaimasu, Konichiwa, Konbanwa, Arigato Gozaimasu, dsb. Kami sangat merasakan kesopanan mereka.
Selama 10 hari di Jepang juga kami merasa banyak perbedaan Indonesia dengan Jepang, maka kami sangat berharap kepada Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kestabilan Negara. Dengan mengikutsertakan siswa-siswi ke Luar Negeri harus ada tindak lanjut, bukan hanya sampai mereka sudah pulang lalu tidak tahu lagi tentang perkembangan mereka. Ini yang harus direnungkan oleh pemerintah, karena banyak pelajar/pemuda Indonesia yang sudah pernah mengikuti pertukaran seperti ini tidak diperhatikan.
Demikian laporan perjalanan keikutsertaan dalam Program Jenesys Batch 3 tahun 2010.
HOKKAIDO GROUP LIST for JENESYS PROGRAMME
Supervisor
1. Ryan Putera Pratama Manafe
2. John Romi Arihta Purba
Youth
1. Afif Makarim Lubis
2. Komala Purwandini
3. Asnawi
4. Adithya Yudha Pramasta
5. Nurwitri Prayuni
6. Lathuf Nabila Amin
7. Yuda Nugroho
8. Dimas Wisnu Wibowo
9. Candra Inge Salyaharani
10. Muhammad Faisal
11. Satria P. Artha
12. Teuku Hasbi Faizasyah
13. Ahmad Zaky Azzami
14. Tery Mutahhari
15. Fadel Maulana Alqadri Aminulla
16. Sitti Rahmawati
17. Jean Claire N Matatula
18. Rafidhah Dhuha Ahmad Opier
19. Zulfirman Rahayamtel
20. Siska Kania Febianti
21. Deska Rachmala
22. Musadad Muhammad Nur
23. Nurul Widya Djahir
Foto Kenang- Kenangan saat kami di Tokyo dan Hokkaido
Bandara Narita, Tokyo |
Bersama keluarga Homevisit saat perpisahan |
Foto Bersama Grup Hokkaido |
Langganan:
Postingan (Atom)